Banyak orang langsung memulai olahraga tanpa melakukan pemanasan terlebih dahulu, entah karena alasan waktu atau merasa tidak perlu. Padahal, pemanasan sebelum olahraga memiliki peran penting dalam mencegah cedera dan mempersiapkan tubuh menghadapi aktivitas fisik. Selain itu, pendinginan setelah olahraga juga berfungsi untuk menormalkan kembali kondisi tubuh. Lalu, apa saja dampak negatif jika kita berolahraga tanpa pemanasan dan pendinginan?
Pemanasan berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh, memperlancar aliran darah ke otot, serta mengurangi risiko cedera saat melakukan aktivitas fisik. Tanpa pemanasan, tubuh yang masih dalam kondisi istirahat akan mengalami beberapa dampak negatif berikut ini:
Tanpa pemanasan, otot dan sendi masih dalam keadaan kaku. Jika langsung melakukan gerakan olahraga yang intens, risiko cedera seperti keseleo, otot tertarik, atau bahkan robekan ligamen bisa meningkat.
Studi menunjukkan bahwa pemanasan sebelum olahraga dapat meningkatkan performa tubuh. Tanpa pemanasan, otot tidak mendapatkan cukup oksigen dan fleksibilitas sehingga tubuh menjadi lebih cepat lelah.
Pemanasan bertujuan untuk meningkatkan elastisitas otot. Jika tidak dilakukan, otot bisa mengalami nyeri pasca olahraga atau yang dikenal dengan Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS), yaitu nyeri yang muncul 24-48 jam setelah berolahraga.
Pemanasan membantu tubuh beradaptasi dengan peningkatan intensitas pernapasan saat olahraga. Tanpa pemanasan, jantung dan paru-paru dipaksa bekerja lebih keras secara tiba-tiba, yang bisa menyebabkan sesak napas atau pusing.
Tidak hanya pemanasan, pendinginan setelah olahraga juga berperan penting dalam membantu tubuh kembali ke kondisi normal. Berikut beberapa dampak negatif jika Anda melewatkan pendinginan setelah berolahraga:
Olahraga menghasilkan asam laktat sebagai sisa metabolisme dalam otot. Jika tidak dilakukan pendinginan, asam laktat ini bisa menumpuk dan menyebabkan kelelahan serta nyeri otot yang berkepanjangan.
Saat berolahraga, jantung memompa darah lebih cepat untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Jika olahraga berhenti mendadak tanpa pendinginan, darah dapat terkumpul di bagian tubuh tertentu dan menyebabkan pusing atau bahkan pingsan.
Pemanasan bertujuan untuk meningkatkan denyut jantung secara bertahap, sementara pendinginan membantu menurunkannya kembali ke kondisi normal. Tanpa pendinginan, jantung bisa bekerja terlalu keras dalam waktu lama, yang bisa berisiko bagi penderita penyakit jantung.
Tanpa pendinginan, otot yang lelah tidak mendapatkan waktu untuk pulih dengan baik. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan otot dan meningkatkan risiko cedera kronis.
Pemanasan dan pendinginan tidak perlu memakan waktu lama. Idealnya, pemanasan dilakukan selama 10-15 menit sebelum olahraga untuk mempersiapkan tubuh. Begitu pula dengan pendinginan, cukup dilakukan selama 5-10 menit dengan gerakan peregangan atau jalan santai.
Agar olahraga lebih aman dan efektif, berikut beberapa rekomendasi gerakan pemanasan dan pendinginan yang bisa dilakukan:
Olahraga tanpa pemanasan dan pendinginan dapat meningkatkan risiko cedera, nyeri otot, serta menurunkan performa olahraga. Pemanasan membantu mempersiapkan tubuh sebelum latihan, sementara pendinginan membantu menormalkan kembali detak jantung dan sirkulasi darah. Pastikan selalu meluangkan waktu untuk pemanasan dan pendinginan agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari risiko cedera.
Baca Juga: Olahraga Setelah Makan: Manfaat, Risiko, dan Tips Aman