Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang paling populer di seluruh dunia. Namun, kucing juga rentan terhadap berbagai penyakit, salah satunya adalah ringworm. Penyakit ini tidak hanya membuat kucing merasa tidak nyaman, tetapi juga dapat menular ke manusia. Untuk itu, penting bagi pemilik kucing untuk mengetahui gejala, penyebab, dan cara pengobatannya.
Ringworm pada kucing disebabkan oleh infeksi jamur yang menyerang kulit, bulu, dan kuku. Berikut ini adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai:
Kerontokan bulu adalah salah satu tanda utama ringworm pada kucing. Biasanya, bulu yang rontok akan meninggalkan bercak kulit melingkar yang menyerupai cincin. Area ini juga sering kali terlihat meradang atau terdapat lesi. Gejala ini paling sering muncul di bagian kepala, telinga, dan kaki kucing.
Kucing yang terinfeksi ringworm akan merasa sangat gatal, terutama di area yang terinfeksi. Kucing mungkin akan sering menggaruk bagian tubuh tertentu, bahkan saat tertidur. Jika Anda melihat kucing Anda terus-menerus menggaruk, terutama di area kepala, telinga, atau kaki, segera periksa apakah ada tanda-tanda ringworm.
Infeksi ringworm tidak hanya berdampak pada kulit dan bulu, tetapi juga pada kuku kucing. Kuku yang terinfeksi mungkin menjadi lebih kasar, tebal, dan mengalami distorsi. Jamur ini memakan keratin, yang merupakan komponen utama dari kuku yang sehat, sehingga menyebabkan kuku menjadi rusak.
Ringworm disebabkan oleh jamur yang hidup di kulit, bulu, dan kuku kucing. Jamur ini dapat menyebar dengan sangat cepat, terutama di lingkungan yang lembap atau penuh sesak. Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko kucing terkena ringworm:
Salah satu penyebab utama penyebaran ringworm adalah kontak langsung dengan kucing lain yang sudah terinfeksi. Jamur ini dapat menempel pada bulu dan kulit, kemudian menyebar ke kucing lain melalui kontak fisik.
Ringworm juga dapat menyebar melalui lingkungan yang sudah terkontaminasi. Jamur ini bisa bertahan hidup di permukaan benda selama berbulan-bulan, bahkan hingga dua tahun. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat kucing Anda tinggal.
Kucing yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti anak kucing atau kucing tua, lebih rentan terhadap infeksi ringworm. Selain itu, kucing berbulu panjang juga lebih mungkin terinfeksi karena bulunya yang lebat dapat menjadi tempat bagi jamur untuk berkembang biak.
Mengobati ringworm pada kucing memerlukan perhatian khusus karena penyakit ini sangat menular. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Jika kucing Anda memiliki bulu yang panjang, mencukur bulunya bisa membantu mengurangi penyebaran jamur dan memudahkan proses pengobatan. Ini juga memungkinkan Anda untuk lebih mudah melihat area yang terinfeksi.
Sampo antijamur sering digunakan untuk membersihkan kulit kucing dari infeksi jamur. Sampo ini biasanya digunakan satu hingga dua kali seminggu sampai infeksi benar-benar hilang.
Dokter hewan mungkin akan meresepkan obat antijamur, baik dalam bentuk salep maupun obat yang diminum, untuk membantu membasmi infeksi dari dalam. Pemberian obat ini harus dilakukan sesuai anjuran dokter hewan untuk memastikan infeksi tidak kembali.
Jamur penyebab ringworm bisa bertahan di lingkungan selama berbulan-bulan. Oleh karena itu, penting untuk membersihkan seluruh area tempat kucing Anda berada, termasuk tempat tidur, mainan, dan peralatan lainnya. Gunakan disinfektan yang aman bagi hewan peliharaan untuk membasmi spora jamur.
Ringworm pada kucing adalah penyakit infeksi jamur yang sangat menular. Gejalanya meliputi kerontokan bulu, gatal-gatal, dan perubahan pada kuku. Penyakit ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi atau melalui lingkungan yang tercemar. Untuk mengobati ringworm, Anda dapat mencukur bulu kucing, menggunakan sampo dan obat antijamur, serta menjaga kebersihan lingkungan. Jika Anda melihat tanda-tanda ringworm pada kucing Anda, segera bawa ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Begini Cara Membantu Kucing Melahirkan dengan Aman
Baca Juga: Harga Vaksin Kucing dan Pentingnya Vaksinasi untuk Kesehatannya