Spider-Man: Across the Spider-Verse menjadi lanjutan dari kisah sukses film animasi Spider-Man: Into the Spider-Verse yang memenangkan Oscar. Dirilis pada 2 Juni 2023 oleh Sony Pictures Animation, film ini membawa kembali karakter Miles Morales dalam petualangan lintas semesta yang lebih kompleks, emosional, dan visualnya lebih megah dari sebelumnya.
Cerita dibuka dengan latar dari semesta Gwen Stacy, Earth-65. Gwen kini menjadi Spider-Woman, namun dituduh sebagai pembunuh Peter Parker oleh ayahnya sendiri, Kapten George Stacy. Di tengah pertarungan dengan Vulture dari semesta Renaissance, Gwen bertemu Spider-Woman (Jessica Drew) dan Spider-Man 2099 (Miguel O’Hara) yang membantunya dan akhirnya merekrutnya ke dalam Spider Society.
Di sisi lain, Miles Morales masih sibuk menjalani kehidupan sebagai Spider-Man dan pelajar SMA. Ia berjuang menyeimbangkan dua dunia ini hingga akhirnya bertemu dengan Gwen yang muncul kembali. Ajakan Gwen membuka pintu bagi Miles untuk memasuki dunia Spider Society, tempat ratusan varian Spider-Man dari berbagai semesta berkumpul.
Dalam Spider Society, Miles diperkenalkan dengan berbagai karakter unik seperti Spider-Man India (Pavitr Prabhakar), Spider-Punk, Spider-Byte, dan banyak lainnya. Namun, konflik muncul ketika Miles mengetahui bahwa setiap Spider-Man harus mengalami kehilangan besar agar semesta mereka tetap seimbang—sebuah konsep yang tidak bisa ia terima.
Puncak konflik terjadi antara Miles dan Spider-Man 2099. Miles menolak takdir yang sudah "diatur" dan memilih melawan sistem tersebut. Apalagi, ayahnya yang akan segera menjadi kapten polisi di semestanya, dianggap sebagai "canon event" yang harus terjadi.
Sementara pertentangan dengan Spider Society berlangsung, ancaman baru datang dari The Spot, sosok yang awalnya tampak seperti musuh kecil namun berkembang menjadi ancaman multiverse yang sangat berbahaya. The Spot memiliki kemampuan untuk membuka portal antar semesta dan berniat menghancurkan kehidupan Miles.
Keunikan dari The Spot adalah transformasinya yang bertahap, dari karakter komikal hingga menjadi entitas jahat yang mengerikan. Ia juga menyimpan dendam kepada Miles karena insiden di film pertama, menjadikannya musuh personal yang kuat dan emosional.
Salah satu kekuatan utama film ini adalah visualnya. Setiap semesta memiliki gaya animasi tersendiri: Earth-65 digambarkan seperti lukisan cat air yang melankolis, Mumbattan (gabungan Mumbai dan Manhattan) penuh warna eksotis, hingga kota futuristik Nueva York milik Spider-Man 2099 yang dipenuhi teknologi canggih.
Tak hanya itu, ada pula semesta penuh nuansa punk milik Spider-Punk, dan Earth-42—semesta gelap tanpa Spider-Man, tempat Miles versi berbeda tumbuh sebagai sosok yang sangat berbeda. Perbedaan visual ini bukan hanya memanjakan mata, tapi juga memperkuat karakter dan suasana cerita.
Film ini tidak hanya menonjolkan aksi, tapi juga kedalaman emosional. Hubungan antara Miles dan kedua orang tuanya dieksplorasi lebih dalam. Terutama ketika ia harus memilih antara menyelamatkan semestanya atau mengikuti aturan para Spider-People.
Di akhir film, Miles secara tidak sengaja terdampar di Earth-42, di mana ia bertemu dengan versi lain dari dirinya yang tumbuh dalam kondisi berbeda. Momen ini menimbulkan twist besar dan membuka jalan bagi film ketiga, Spider-Man: Beyond the Spider-Verse, yang akan menjadi penutup trilogi.
Dengan lebih dari 280 varian Spider-Man yang ditampilkan, film ini tidak hanya memperluas semesta Spider-Man secara visual, tapi juga secara naratif. Setiap karakter mendapat momen tersendiri, menunjukkan beragam interpretasi dari sosok pahlawan laba-laba.
Film ini juga memberikan penghormatan pada berbagai versi Spider-Man, termasuk komik klasik, video game, LEGO Spider-Man, hingga dunia live-action. Semua dirangkai dengan mulus dan memberi kesan bahwa dunia Spider-Man memang tidak memiliki batas.
Spider-Man: Across the Spider-Verse bukan hanya sekadar film animasi superhero biasa. Ini adalah perjalanan emosional, visual, dan filosofis tentang pilihan, takdir, dan identitas. Meski belum memberikan konklusi penuh, film ini sukses membangun cerita yang kuat untuk dilanjutkan di sekuelnya.
Untuk kamu penggemar Spider-Man, pecinta animasi, atau penikmat film dengan cerita dalam dan visual unik, film ini wajib masuk daftar tontonanmu. Siapkan diri untuk petualangan multiverse yang belum pernah kamu bayangkan sebelumnya!