Cicak adalah hewan kecil yang sering kita temui di rumah. Meskipun kecil, cicak sering kali dianggap mengganggu dan bahkan dapat membuat beberapa orang merasa jijik atau tidak nyaman. Namun, tahukah Anda bahwa dalam pandangan Islam, cicak memiliki status yang berbeda dari hewan lainnya? Bahkan, dalam beberapa kondisi, cicak dianggap sebagai hewan yang boleh dibunuh. Lalu, kenapa cicak boleh dibunuh? Artikel ini akan membahas alasan dibalik hukum membunuh cicak menurut Islam serta fakta ilmiah mengenai bahaya cicak bagi kesehatan manusia.
Menurut hadis yang diriwayatkan dalam Sahih Muslim, cicak adalah hewan yang diperbolehkan untuk dibunuh. Bahkan, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk membunuh cicak yang ditemukan di rumah. Hadis ini menekankan bahwa membunuh cicak bisa mendatangkan pahala, terutama jika dilakukan dengan satu pukulan. Sebaliknya, jika cicak dibunuh lebih dari satu kali, maka pahala yang didapatkan akan semakin berkurang.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Sa’ad bin Abi Waqqos, Nabi Muhammad SAW menyebut cicak sebagai hewan yang fasik. Dalam Islam, hewan fasik adalah hewan yang membawa kerusakan atau mudharat bagi manusia. Nabi memerintahkan untuk membunuh cicak karena cicak dianggap dapat menularkan penyakit dan membawa kotoran yang bisa merugikan kesehatan manusia.
Berikut adalah kutipan dari hadis yang menjelaskan hal tersebut:
“Barangsiapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua.” (HR. Muslim)
Selain alasan agama, ada pula alasan ilmiah mengapa cicak dianggap sebagai hewan yang dapat membahayakan manusia. Meskipun cicak tidak berbisa, cicak dapat membawa berbagai bakteri berbahaya dalam mulutnya yang dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia. Penelitian menunjukkan bahwa cicak dapat membawa bakteri seperti E. coli, yang dapat mengancam sistem pencernaan manusia jika terkontaminasi.
Cicak hidup di berbagai tempat yang tidak higienis, termasuk di saluran pembuangan atau tempat-tempat kotor lainnya. Oleh karena itu, mereka membawa ribuan bakteri yang berbahaya bagi manusia. Bakteri ini sering kali tertinggal pada permukaan tubuh cicak dan dapat berpindah ke makanan atau benda yang bersentuhan dengan cicak tersebut. Jika seseorang terpapar bakteri-bakteri ini, mereka dapat mengalami infeksi atau masalah kesehatan lainnya.
Salah satu alasan lain mengapa cicak dihukum untuk dibunuh dalam Islam adalah karena mereka dikatakan turut membantu meniupkan api yang digunakan untuk membakar Nabi Ibrahim AS. Dalam riwayat hadis, cicak disebut-sebut sebagai hewan yang berperan dalam kejadian tersebut, sehingga menjadikannya salah satu hewan yang diperintahkan untuk dibunuh. Hadis ini tercatat dalam Sahih Bukhari:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh cicak. Beliau bersabda, “Dahulu cicak ikut membantu meniup api (untuk membakar) Ibrahim ‘alaihissalam.” (HR. Bukhari, no. 3359)
Cicak juga dikenal dalam kepercayaan sebagai teman dari para penyihir dan setan. Dalam beberapa budaya, cicak dianggap sebagai hewan yang digunakan oleh penyihir untuk tujuan-tujuan jahat. Mereka dapat digunakan untuk mengawasi korban, mencuri barang-barang yang digunakan dalam ritual sihir, atau bahkan membawa kotoran yang dianggap sebagai najis. Karena alasan-alasan ini, cicak dianggap sebagai hewan yang berbahaya dan perlu dihindari atau bahkan dibunuh jika ditemukan di rumah.
Dengan memadukan pandangan agama dan ilmu pengetahuan, kita dapat memahami mengapa cicak diperbolehkan untuk dibunuh, baik dari segi hukum Islam maupun dari segi kesehatan. Dalam Islam, cicak dianggap sebagai hewan yang fasik, yang dapat membawa mudharat dan penyakit, serta bahkan memiliki kaitan dengan kejadian-kejadian bersejarah seperti peristiwa Nabi Ibrahim AS. Selain itu, berdasarkan penelitian ilmiah, cicak dapat membawa bakteri berbahaya yang dapat merugikan kesehatan manusia. Oleh karena itu, membunuh cicak di rumah bukan hanya sebagai anjuran agama, tetapi juga sebagai langkah untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
Baca Juga: Kenapa Chat WA Bisa Hilang Sendiri? Penyebab dan Cara Mengatasinya
Baca Juga: Kenapa Chat GPT Tidak Bisa Dipakai? Penyebab dan Cara Mengatasinya